Arti ghosting semenjak tahun lalu semakin populer digunakan anak muda Indonesia. Bahkan, tahun lalu istilah ini menjadi salah satu kata yang banyak dicari di mesin pencarian Google di Indonesia. Supaya tidak ketinggalan, kamu tentu perlu mengenali maknanya.
Ghosting adalah istilah yang dekat dengan anak muda. Penggunaannya biasanya erat hubungannya dengan hubungan asmara ataupun hubungan pertemanan. Istilah ghosting populer karena banyak anak muda yang menggunakannya di sosial media.
Arti ghosting berkaitan dengan hubungan cinta dan pertemanan. Istilah ini makin populer dengan berbagai kasus yang terjadi pada orang-orang yang aktif di media sosial. Sebelum menggunakannya kamu wajib memahami arti ghosting agar bisa menggunakannya dengan tepat.
Arti Ghosting
Arti ghosting erat kaitannya dengan hubungan cinta atau pertemanan anak muda yang pasang surut. Jika diartikan dari asal bahasanya yaitu dari bahasa Inggris, ghosting adalah bayangan. Ghosting bisa berarti hantu yang dapat menghilang secara tiba-tiba. Dari sinilah muncul makna ghosting yang populer digunakan oleh anak muda di media sosial.
Arti ghosting adalah menghilang secara tiba-tiba tanpa kontak sama sekali. Orang yang melakukan ghosting, yang biasanya adalah orang dekat kamu, tiba-tiba menghilang tanpa kabar dan tidak bisa dihubungi lagi. Hal inilah yang menyebabkan ghosting sering kali digunakan pada hubungan cinta dan pertemanan.
Dalam hubungan asmara ghosting identik dekat dengan pemberi harapan palsu, sementara untuk pertemanan dekat dengan hubungan platonic. Istilah ghosting merujuk pada sebuah perilaku dengan alasan tertentu. Alasan seseorang melakukan ghosting biasanya hanya diketahui pelaku dan tidak diketahui oleh orang yang di-ghosting.
Kamu tidak akan bisa menghubungi nomor ponsel, alamat email, media sosial, ataupun secara langsung orang yang ghosting ini. Sering kali seseorang yang melakukan ghosting dilabeli dengan label pengecut. Hal ini karena ghosting memicu rasa dendam, amarah, hingga penyesalan orang yang di-ghosting. Apalagi, jika kenangan-kenangan yang telah dibuat begitu mendalam dan sulit untuk dilupakan.
Dikutip dari situs Elle Amerika Serikat, dari sebuah survei ditemukan 26 persen wanita dan 33 persen pria pernah melakukan ghosting dan di-ghosting. Sementara 24 persen wanita dan 17 persen pria mengaku pelaku ghosting tetapi tidak pernah di-ghosting.
Menurut studi ilmiah yang sudah pernah dilakukan, ghosting adalah upaya terburuk untuk mengakhiri sebuah hubungan. Entah itu hubungan asmara atau hubungan pertemanan. Perilaku ghosting justru dapat memicu konflik yang lebih besar di kemudian hari.
Ghosting dalam Percintaan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, arti ghosting adalah menghilang secara tiba-tiba tanpa bisa dihubungi. Ghosting terjadi saat ada salah satu orang yang tiba-tiba menghentikan komunikasi tanpa penjelasan ketika mereka sedang melakukan pendekatan atau kencan. Sering kali hal ini terjadi pada pasangan yang belum jadian, tapi sudah sering jalan bareng.
Tentunya tindakan ghosting dari seseorang yang sudah dekat dan kamu harapkan akan sangat menyakitkan rasanya. Arti ghosting adalah perilaku yang membuat seseorang seperti diberi harapan palsu.
Saat perasaan sedang berbunga-bunga sering berjalan dengan si dia, tiba-tiba ia menghilang tanpa alasan yang jelas. Dihubungi pun tidak bisa. Ia menghilang tanpa melakukan kontak lagi dan seolah tidak saling mengenali ketika bertemu secara tidak sengaja.
Pengalaman di-ghosting dalam hubungan percintaan adalah cara tepat menyadarkan diri bahwa berharap dengan sesuatu yang belum pasti merupakan sikap yang bodoh. Ghosting biasanya disebabkan karena perasaan sesaat atau sebenarnya ia baru menyadari kalau tidak benar-benar menyukai pasangan.
Hal ini juga terjadi karena seseorang merasa tidak percaya diri dan masih belum siap dengan komitmen. Selain itu, penyebab ghosting juga bisa karena seseorang masih bimbang dan melihat seseorang yang lebih baik. Ghosting juga bisa terjadi karena sibuk dan tidak ingin mendapat kekangan dari seseorang.
Ghosting dalam Pertemanan
Arti ghosting dalam hubungan pertemanan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan hubungan percintaan atau asmara. Hubungan pertemanan yang berpotensi menerima ghosting adalah hubungan platonic. Hubungan platonic merupakan pertemanan yang dilakukan oleh pria dan wanita dengan ketertarikan asmara.
Ketika sedang menjalani hubungan platonic, menjaga perasaan adalah kunci utamanya. Hubungan seperti ini biasanya disamarkan dengan persahabatan, untuk saling mengasihi tanpa bermain hati. Sayangnya hubungan platonic yang salah satu pelakunya tidak tahan dengan perasaan cintanya, berpotensi melakukan dan menerima ghosting.
Bukan karena tidak menyukai, perlakukan ghosting bisa dilakukan oleh pihak yang tidak tahan dengan perasaannya. Takut merusak hubungan pertemanan dan memilih hilang tanpa alasan, karena ketika berdekatan jantung berdegup kencang.
Lalu bisa dilakukan oleh pihak yang konon tidak memiliki perasaan dalam hubungan platonic ini. Lagi-lagi bukan karena tidak menyukai, tetapi ingin menjaga. Menghilang tanpa alasan adalah cara yang tepat untuk tidak memicu konflik dalam pertemanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar